running text

WELCOME TO MY BLOG...

Thursday, September 27, 2012

Akhirnya aku punya tetangga

Puskesmas baru (kiri) - rumah dinas paramedis - rumah dinas dokter
Rumah dinasku sebetulnya merupakan komplek Puskesmas. Jadi Lokasi rumah dinasku tuh dekat dengan bangunan Puskesmas baru. Disamping itu, disebelah rumahku juga terdapat bangunan rumah dinas untuk paramedis. Tapi karena satu dan lain hal, kedua bangunan tersebut (Puskesmas baru dan Rumah paramedis) kosong, tidak ada penghuninya. Kalo Puskesmas baru karena dianggap belum beres maka kapusku belum mau menggunakannya. Sedangkan rumah dinas paramedis menjadi kosong karena memang belum ada tenaga paramedisnya. Akhirnya praktis selama ini aku tinggal dikompleks Puskesmas sendirian…ngga ada tetangganya. Tetangga terdekat jaraknya ratusan meter, itupun hanya honai satu-satu….pokoknya sepi banget deh….dan lumayan agak serem sih kalo dibayangkan. Bayangkan saja, dibelakang rumahku tuh masih hutan,
walaupun hutan mini sih….tapi tetep aja hutan! Di samping kiri rumahku juga masih hutan….

rumahku (merah) - tetangga terdekat (hitam), puskesmas (biru) rumah mama ezra (orange)
view dari sudut yg berbeda
Di awal-awal sih kadang aku rada-rada gimanaa gitu…agak serem dan rada takut juga sih. Aku takutnya bukan terhadap hal-hal yang berbau mistik, macam takut ada genderuwo, setan, tuyul, kuntilanak, jailangkung, vampire, pocong, ….apalagi suster ngesot dan suster keramas! (waahhh, ternyata setan itu banyak jenisnya ya… :D)
hutan di belakang rumah
Bukan…bukan takut sama yang begituan. Tapi aku takutnya kalo ada orang yang berniat jahat…apalagi dengar cerita-cerita kalo Nduga itu masih merupakan daerah rawan.. bagaimana kalo…bagaimana kalo…bagaimana kalo…. Itulah yang ada dalam pikiranku. Berbagai macam “bagaimana kalo” menghantui pikiranku… bohong rasanya kalo aku bilang aku ngga takut kala itu….

Memang pikiran itu hanya ada diawal-awal saja, hanya beberapa bulan pertama saja. Selebihnya aku menjadi terbiasa dan berkurang rasa takutku… tapi ya tetap aja…rasanya engga enak!

rumah dinas paramedis

Tapi untungnya sekarang keadaan udah berubah… mulai sejak Bulan Juni 2012 kemarin, secara resmi aku memiliki tetangga baru… Yup! Sekarang rumah paramedis yang ada disamping rumahku sudah berpenghuni. Penghuninya tidak lain dan tidak bukan adalah Pak Mantri Yonathan dan istrinya Mama Kristina. Waaahhh…seneng deh rasanya kini aku udah punya tetangga…lumayan, minimal bisa bikin hati lebih tentram sentosa dan aman sejahtera…. :D



Disamping itu, tepat didepan rumahku, jarak kurang lebih 100 meteran…kini sudah dibangun 3 unit rumah dinas bagi para guru di SD Mugi. Hmmm….makin rame deh Mugi, apalagi sejak beberapa bulan lalu SD di Mugi juga mendapat tambahan beberapa guru baru, pindahan dari distrik lain. Selain itu, sekarang di Mugi juga sudah dibangun bangunan gedung SMP dan rumah dinas bagi para gurunya. Dengan semakin banyaknya jumlah guru di Mugi, pastinya Mugi akan lebih ramai lagi kedepannya…ngga sepi seperti masa-masa awal kedatanganku dulu….

Mantri Yonathan (kanan) dan Mama Kristina (kuning)
Kenapa Mantri Yonathan baru menempati rumah paramedisnya sekarang?? Jadi ceritanya rumah Pak Yonathan yang lama kan ada di bawah tuh….letaknya ada persis di samping landasan pesawat. Nahh…karena ada program dari Pemerintah Pusat maka nantinya landasan pesawat ini akan di perlebar dan diperpanjang, jadi rumah-rumah atau honai yang ada di sekitar landasan akan digusur. Tujuannya dari pelebaran landasan ini adalah agar lebih safety dan juga agar pesawat dengan ukuran lebih besar (sekelas Twin Otter) bisa mendarat disini. Dengan begitu lalu lintas orang maupun barang akan lebih lancar, karena daya angkut pesawat Twin Otter kan lebih banyak. Pelebaran landasan ini tidak hanya terjadi di Mugi, tapi juga terjadi di distrik-distrik maupun kabupaten lainnya. Rupanya dari informasi yang aku dapat, program ini terkait dengan upaya Pemerintah Pusat dalam melakukan percepatan pembangunan di Tanah Papua dimana salah satu bentuknya adalah membuka keterisolasian daerah-daerah yang masih tersisolir di Papua (dan Nduga termasuk salah satu kategori kabupaten terisolir di Papua….aku taunya dari berkas  “Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat Tahun 2011 – 2014”  yang aku download dari internet)

Oya, terkait dengan upaya pelebaran landasan ini sebetulnya ada hal menarik yang sangat aku tunggu-tunggu. Jadi karena untuk ke Mugi kan ngga ada jalan darat tuh…makanya nanti alat-alat berat (macam becko atau bulldozer) yang akan didatangkan akan diangkut lewat udara, tepatnya menggunakan sebuah helicopter! Helicopternya merupakan helicopter besar dengan baling-baling ganda dan didatangkan dari Rusia. Jadi alat berat tersebut akan diikat menggunakan kawat baja, dan kemudian akan diangkut menggunakan heli tersebut…seru ya kayaknya?! Wahh…aku benar2 berharap bisa melihat dan mengabadikan momen langka kaya gini.

Dulu sih waktu bulan Februari 2012, aku dengar langsung dari radio SSB, ada salah seorang pejabat di Kenyam yang mengatakan bahwa kemungkinan alat berat akan datang antara bulan Maret atau April. “Sekarang alat berat sudah ada…tinggal tunggu perijinan untuk helinya saja. Perijinannya yang agak susah karena ini urusannya antar Negara (Indonesia – Rusia). Tapi masyarakat siapkan saja karena mungkin bulan depan…akhir Maret atau awal April alat berat sudah bisa datang…” begitulah kata pejabat tersebut melalui radio SSB. Aku dan Pak Marthen yang mendengar berita tersebut bahkan sempat mengumumkannya ke masyarakat. Tapi sayang, sejak aku dapat berita tersebut hingga sekarang (September –red) alat berat tersebut masih belum kunjung datang. Aku ngga tau dimana letak masalahnya, tapi semoga alat berat tersebut bisa segera datang dalam jangka waktu yang tidak lama lagi….karena kedatangannya sudah sangat ditunggu oleh masyarakat yang ada disini.


Yah jadi begitulah pemirsa ceritanya….dan aku sih berharap semoga dengan berbagai kegiatan pembangunan baik yang dilakukan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah pada gilirannya akan bisa mencapai apa yang dicita-citakan, yaitu membuka keterisolasian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat disini. Karena bagaimanapun juga, masyarakat Papua…yang terisolir dan berada jauh dibalik gunung-gunung….adalah saudara kita juga, sesama Warga Indonesia yang butuh perhatian dari kita semua….. Demikian, sekian dan terima kasih…. :)

No comments:

Post a Comment