tradisi bakar batu |
Papua itu kaya….yup, Papua itu memang kaya banget….kaya akan
sumber daya alamnya, kaya akan keanekaragaman hayatinya, kaya akan budayanya
dan kaya akan keindahan alamnya. Kalo soal Sumber daya alamnya,
kita bisa bicara tentang Freeport dengan site Grasberg-nya yang merupakan tambang emas terbesar di dunia…saya pernah baca sebuah artikel yang bilang
kalo dari Rp 120 ton produksi emas RI pertahun, Rp 100 tonnya dihasilkan dari produksi emasnya PT Freeport…Luar biasa kayanya kan?? (tapi sayang, kekayaan ini kurang
bisa dinikmati oleh masyarakat Papua dan Indonesia pada umumnya coz kebanyakan
Freeportlah (perusahaan asing asal Amerika) yang menikmati hasilnya). Selain
emas, pulau Papua juga kaya akan produksi gas alamnya….cobalah tengok Ladang Gas
Tangguh yang ada di Teluk Bintuni, Papua Barat. Produksi gas di Tangguh
merupakan yang terbesar di Indonesia (lebih besar dibanding Badak di Bontang
Kaltim, Arun di Aceh maupun dari Natuna) --> and again... asing lagi - asing lagi..., tepatnya oleh BP (British Petroleum). Dan mungkin masih banyak lagi potensi
kekayaan alam lainnya yang masih belum tergali di tanah ini…. (Tapi jangan
dihabiskan ya, jangan juga di kasih ke asing teruuss….ingat anak-cucu …. :) )
Papua juga kaya akan keanekaragaman hayatinya. Dan untuk
melestarikannya, hutan di Papua maupun Papua Barat banyak dijadikan kawasan
hutan lindung untuk keperluan konservasi. Dipapua sendiri ada yang namanya
kawasan Hutan Lorentz. Sebuah kawasan hutan lindung dengan luas mencapai lebih dari dua juta hektar!! Dan kabupaten Nduga sendiri 80 % wilayahnya masuk
kedalam kawasan Hutan Lindung Lorentz. (jadi yup, tempat tugasku emang berada
ditengah2 hutan… :) ).
Kalo aku naik pesawat dari Wamena ke Mugi atau sebaliknya…yang ada disepanjang
jalan adalah gunung-gunung yang tinggi dan hutan yang sangat luas….. Di Papua
banyak jenis hayatinya yang mulai terancam punah sehingga harus
dilindungi….sebutlah burung cendrawasih, burung kasuari, kuskus, wallabi…dan banyak
lainnya (aku ngga hapal, mungkin pembaca tahu lebih banyak dari aku soal ini…)
Pasti pembaca pernah dengar istilah perang suku kan??? Nah, di Tanah Papua
ini memang terdapat banyak suku-suku….terdapat lebih dari 200 suku (tepatnya 248 suku) dan bahasa
di Tanah Papua (banyak banget kan???).
Yup, masing2 suku itu memiliki bahasanya sendiri. Belum lagi budaya,
tari-tarian dan kearifan lokal lainnya…..(jadi ngga salah kan kalo aku bilang Papua itu kaya akan
budaya…). Di Nduga sendiri terdapat beberapa budaya yang unik, diantaranya
bakar mayat, potong jari dan denda adat.
Festival Lembah Baliem |
seoreng wisatawan asing berpose dengan salah satu peserta FLB |
Terdapat beberapa festival budaya yang terkenal
yang diselenggarakan setiap tahunnya di Tanah Papua, diantaranya Festival Danau
Sentani (danau sentani, Kab Jayapura), Festival Lembah Baliem (distrik kurulu,
Kab Jayawijaya) dan Festival Budaya Asmat (Kab Asmat). Aku Cuma pernah
melihat satu diantaranya saja…yaitu Festival Lembah Baliem (coz festival ini
diadainnya di Wamena, jadi deket… :) ). Dan yang aku lihat sih cukup banyak
wisatawan asing alias para bule yang datang (tapi seharusnya bisa lebih bayak
jika promosinya lebih baik)….tapi sayang wisatawan lokalnya masih kurang banyak
(mungkin karena tiket pesawat ke Papua mahal kali ya...Tiket Jakarta-Singapura
atau Jakarta-Bangkok bisa jauh lebih murah dibandingkan Jakarta - Jayapura, belum lagi ke Wamena pun harus naik pesawat dgn harga tiket yang lumayan mahal )….. dan lebih banyak lagi
penontonnya ya masyarakat disekitar wamena saja (termasuk aku dan teman2
rombonganku).
Papua juga luar biasa alamnya….banyak potensi keindahan alam
Papua yang sebetulnya keren banget tapi belum dimanfaatkan secara optimal.
Papua banyak memiliki pemandangan indah, baik pantainya maupun daerah
gunungnya. Siapa yang tidak tahu dengan Raja Ampat, sebuah destinasi wisata
yang terkenal dengan diving spotnya yang keren banget…(kelas dunia bo!!! Aku
sendiri penget banget kesana…), pantai-pantai di Biak
atau Kaimana pun banyak yang bagus-bagus. Kalo yang lebih suka gunung, ada
Puncak Cartenz yang terkenal dengan salju abadinya….(jadi kalo mau liat salju
ngga usah jauh-jauh datang ke eropa….dateng aja ke Papua….hehehe…).
![]() |
view di Mugi |
View perjalanan ke kampung samba |
Ditempat tugasku sendiri menurutku viewnya bagus juga…..diantaranya view dari ujung landasan pesawat ke arah kampung mam….view di perjalanan menuju kampung samba. sewaktu aku dan temanku (dr Pinkan Kalalembang dan dr Nur’aini Alamanda) melakukan perjalanan dari Distrik Mugi Ke Distrik Yigi, kamipun menemukan beberapa spot menarik, diantaranya kali di kampung kurigi dan kampung nirigimbrik, serta view ke lembah yang bisa dilihat dari kampung kurigi….
Kali di kampung kurigi |
sejenak duduk diam dan menikmati keindahan alam.... :) |
Kesimpulannya; Papua itu kaya dan indah banget, titik.
ISTILAH :
Bakar mayat : di Nduga (terutama di daerah gunungnya)
jenazah seseorang akan dibakar lalu abu hasil pembakaran dikuburkan ditempat
tersebut.
tradisi bakar mayat |
Potong jari : Ada budaya dimasyarakat….jika ada suami atau
anak meninggal maka sang mama akan memotong satu ruas jari sebagai tanda
berduka dan kehilangan. Kalo yang meninggal satu…potong satu ruas jari….ada
yang meninggal lagi…potong ruas lagi… (tapi sepertinya budaya ini sudh mulai
memudar coz generasi yang sekarang sudah banyak yang tidak melakukan budaya ini
lagi..)
Denda adat : Di Nduga itu berlaku…gigi balas
gigi…mata balas mata…nyawa balas nyawa… ya begitu deh, jadi bisa runyam
urusannya….pokoknya “you don’t wanna mess
with Nduganese” tapi ada alternatif berupa denda adat, biasanya ini berlaku
buat orang yang melakukan pelanggaran atau melakukan perbuatan yang merugikan
orang lain. Dendanya sendiri berupa uang….
skrg masi di nduga masbro??
ReplyDeletemasih bro mas.... :)
DeleteHai,mas. Saya Rey. Tulisan yang menarik. Membuat saya semakin bersemangat untuk ptt disana. Kalau berkenan, boleh minta alamat email,mas? Saya ingin tuker pikiran. Terima kasih,mas..
ReplyDeletealamat email saya: fuad.trax@gmail.com
ReplyDelete