Seperti yang udah aku gambarkan di postingku terdahulu….di
Mugi itu tidak ada listrik PLN dan juga Sinyal hape. Jadi mau tidak mau kita
harus puas bergelap-gelap ria disini. Gelap karena tanpa lampu….juga gelap
karena ngga tau berita-berita yang terjadi diluar sana, karena ngga bisa liat tivi ataupun berkomunikasi
pake hape….
Tapi ada alternatif lain untuk bisa menikmati listrik, yaitu pake solar cell alias panel surya.
Tapi ada alternatif lain untuk bisa menikmati listrik, yaitu pake solar cell alias panel surya.
Dalam pembacaan sket tersebut akan diketahui daerah2 mana
saja yang mendapatkan flight dari MAF.
Kampung yang dapet flight tentu akan
senang, karena itu berarti ada orang atau barang yang akan masuk ke kampung
mereka. Calon penumpang yang akan keluar juga senang karena berarti akan ada
pesawat yang datang, dan dia bisa keluar naik pesawat tersebut. Sedangkan bagi
daerah yang tidak dapat flight dari
MAF tentu akan kecewa, dan mereka tinggal berharap dengan kemungkinan adanya flight dari maskapai yang lain seperti
AMA atau Susi Air. Dan untuk tahu apakah akan ada flight dari AMA atau Susi, maka merekapun akan memantau berita dari
radio SSB pada setiap pagi dan sore hari.
Mengingat begitu pentingnya peran radio SSB disini, jelas
aku ngga mungkin nebeng menggunakan aki yang ada di ruangan SSB tersebut.
Sehingga untuk mencharge gadget2 yang aku miliki (hape, kamera dan laptop) aku
hanya bisa mengandalkan nebeng dari solar
cell-nya Mama Ezra. Tapi terkadang akupun merasa agak sungkan untuk nebeng
ngecarge di tempat mereka. Kalo mama ezranya sih baik, enak banget
orangnya….tapi kadang suaminya….agak gimanaa gitu kalo aku atau kami (aku dan
teman dokter yang kadang juga ikut naik ke Mugi) ngecharge ke rumahnya. Jadilah
terpaksa aku harus hemat-hemat pakai gadgetnya…biar ngecargenya juga ngga
terlalu seringg… :(
Yang susah kalo pas keluarga ini ngga ada di Mugi…. Karena
kadang pas aku naik ke Mugi, kebetulan mereka lagi turun ke Wamena…terpaksalah
harus hidup tanpa listrik. Dan gadgetpun dipake sehabisnya batere….karena
biasanya kalo mau naik ke pos semua gadget sudah kita charge full dari wamena…kebayangkan
gimana susahnya kalo kita di pos selama 1,5 – 2 bulan dengan kondisi kayak
gitu??
Pernah sih sekali dua kali kita ikut ngecarge di gensetnya
para tukang kalo kebetulan lagi ada tukang di Mugi. Tapi gara2 pernah ada
kejadian charger para tukang pada ‘njeblug
sampe 4 buah charger yang rusak waktu dicharge di genset (mungkin waktu itu
gensetnya eror hingga arus listriknya jadi naik turun atau entah
gimana)…semenjak itu aku ngga berani ngecharge gadgetku di genset lagi….
(daripada rusak atau jadi cepet rusak).
Ya kira-kira begitulah kehidupan kelistrikanku selama lebih
dari satu tahun di Mugi (dari oktober 2010 – Desember 2011). Susah
euy…
sekarang sudah ada solar cell diatap rumahku... :) |
(tapi aku juga
mikir…kenapa sih kapusku baru ngasihnya sekarang, koq ngga dari dulu-dulu
gitu?? Kan
jadinye suseh kite…...hmm, dodol nih……tau dehh…)
ni dia solar-cellnya |
Kebetulan aku punya koleksi film2 yang aku copy dari temenku
dokter PTT Nduga yaitu dr Maulia Desrinal….kebetulan dia ini seorang movie mania, jadi punya koleksi film2
banyak….dan enaknya punya temen yang seorang movie mania adalah…kita bisa
ngopi koleksi film2nya, gratisss!!! …. :D
anak2 lagi pada nonton "Bioskop" di rumahku :D |
Ada
usul judul film yang bagus buat mereka??
hebat moga bermanfaat blogwalking
ReplyDeleteterima kasih atas kunjungannya, salam kenal... :)
DeleteFilm dokumenter semacam discovery channel bagus juga tuh. Buat tambahan pengetahuan anak anak itu.
ReplyDeleteOk mba Evi, nanti saya coba cari filmnya....lmyn, alternatif selain upin-ipin n shaun the sheep...hehe
Delete