People Of Mugi |
Adaptasi….merupakan salah satu anugrah terbesar yang diberikan Tuhan kepada mahlukNya. Dan manusia adalah salah satu makhluk dengan kemampuan beradaptasi terbaik. Yup! Hanya dengan beradaptasilah kita mampu bertahan dalam kehidupan…..adaptasi dalam pekerjaan, adaptasi dengan masalah, beradaptasi dengan lingkungan yang baru …dan adaptasi dalam berbagai bidang kehidupan lainnya….
Begitu juga dengan masyarakat di
Mugi dan masyarakat dipedalaman Papua lainnya. Kondisi alam dengan medan yang berat….dilingkungan
pegunungan…
dengan hutan-hutan yang sangat luas dan kondisi terisolir mau tidak mau membuat mereka harus mampu beradaptasi agar mampu bertahan… dan inilah yang akhirnya membentuk kemampuan fisik, jiwa , mental dan karakter mereka…
dengan hutan-hutan yang sangat luas dan kondisi terisolir mau tidak mau membuat mereka harus mampu beradaptasi agar mampu bertahan… dan inilah yang akhirnya membentuk kemampuan fisik, jiwa , mental dan karakter mereka…
Lompat ke atas batu |
Perjalanan pulang dari Kampung Yall...terjal euy!! |
(kulit telapak kaki mereka ini tebal banget lho…. Pernah aku dapetin
pasien yang luka di telapak kakinya dan harus dijahit. Bukan main keras dan
susahnya menjahit telapak kaki tersebut….aku sampe harus ganti jarum jahitnya 2
kali karena patah!)
Selain tahan dingin, mereka juga
kuat panas. Siang hari pas lagi cerah biasanya matahari bersinar terik. Dan
yang aku rasakan panasnya lumayan menyengat….tapi kalo mereka mah biasanya
malah nyantai duduk2 atau tiduran dirumput…mereka keliatan gak kepanasan sama
sekali. Padahal banyak diantara mereka yang ngga pake baju lhoo.. bukan hanya
itu, kalo misalnya pas selesai masak pakai wajan, biasanya wajan yang masih
panas itu dengan santainya mereka pegang dan mereka pindahkan dari atas
perapian…. Arang yang masih panas sekalipun kadang mereka pegang untuk
menyalakan rokok… pokoknya hebat banget deh menurutku…
Makanya kalo lihat acara semacam survivor di tivi aku berpikir, kenapa tidak kita kirim saja mereka…. Apalagi kurangnya? Fisik mereka kuat, mentalnyapun sudah pasti baja, nyali mereka besar dan mereka juga memiliki survival skills yang baik. Bukan tidak mungkin mereka bisa menjadi juaranya, karena menurutku….merekalah “sang survivor” sejati !!!
Anak kecilpun sudah pandai "megang" kampak, parang maupun panah |
Super Mama !!! naik-turun gunung dengan membawa beban berat... |
Di pesisir pulau Tarak juga begitu. Mereka sudah terbiasa jalan di sela sela karang laut yang tajam dengan bertelanjang kaki. Gak luka dan gak canggung.
ReplyDeleteBeda dengan diriku, jalan di sela sela karang pake sendal gunung, itu aja pake sesekali terpeleset. Hihihihi...
Iya, begitulah mba....itu karena mereka sudah terbiasa sejak kecil dan tubuh merekapun beradaptasi dgn keadaan lingkungan.
DeleteOrang kaya saya ini mereka bilang 'kulit tipis' mba, soale kl jalan nyeker diatas kerikil/bebatuan kakinya suka lecet2....wkwkwk
Kulit tipis soalnya sering diamplas, maklum orang kota.
Deleteenkoos.wordpress.com
Ahaha....punya mba Evia kali yg suka diamplas di salon mah... :p
ReplyDeleteKagak.
DeleteKulit kakiku tebel, ngapalan pulak. Hahahahaha... ngaku.
No pict = hoax .... :p
Delete*just kidding mba...hehehe
Motretnya yang gak tega. Ntar gak kolu makan.
ReplyDeleteHahahahaha...
Ini kok rajin amat mbalesinnya, pasti lagi di kota ya?
Hahaha....
DeleteIya mba, hehe..